Begini Asal Usul Sa’i dalam Ibadah Haji atau Umrah
Sebenarnya, dari mana sih asal usul sa’i yang ada dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh ini? Simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut untuk ketahui asal usul sa’i dalam ibadah haji dan umroh.
Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, ada salah satu tata cara yang wajib dilakukan bernama sa’i. Sa’i merupakan rukun haji dan umroh yang dilakukan dengan cara berlari kecil antara Bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali.
Asal usul sa’i ini bermula dari kisah sejarah di zaman seorang utusan Allah yang bernama Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim memiliki seorang istri, yaitu Siti Hajar yang juga melahirkan seorang nabi bernama Ismail.
Saat itu, Nabi Ibrahim AS diutus oleh Allah untuk meninggalkan istrinya bersama Nabi Ismail di sebuah gurun. Saat persediaan makanan dan minuman sudah habis, Nabi Ismail AS menangis kencang karena kehausan.
Karena kebingungan, Siti Hajar berusaha untuk mencari air agar Nabi Ismail AS tidak kehausan lagi. Karena mereka berdua ditinggalkan di gurun yang sangat tandus, Siti Hajar tidak tahu harus berbuat apa selain berlarian dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa hingga tak terasa sampai 7 kali secara terus menerus.
Karena tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, rupanya Allah memberikan kehendak lain untuk nasib Siti Hajar dan anaknya. Sebuah sumber mata air keluar deras dari bawah tanah yang dipijak oleh telapak kaki Nabi Ismail AS.

Sumber mata air tersebut semakin deras hingga menjadi persediaan yang lebih dari cukup untuk mereka berdua. Kemudian, sumber mata air tersebut dinamai air zamzam dan menjadi terkenal di kalangan orang-orang Arab yang sedang safar.
Berkat munculnya air zamzam, kawasan tersebut pada akhirnya menjadi Kota Makkah dan tempat tinggal. Semakin berkembangnya zaman, Kota Makkah menjadi tempat ibadah haji dan umroh.
Sedangkan, peristiwa berjuangnya Siti Hajar dengan berlarian ke Bukit Shafa dan Bukit Marwa disebut dengan sa’i. Sa’i pada akhirnya menjadi salah satu rukun haji dan umroh yang harus dilakukan oleh umat Muslim.
Kata sa’i ini memiliki arti berusaha. Lalu, peristiwa bersejarah ini menjadi sebuah teladan untuk generasi selanjutnya agar tidak pantang menyerah dan terus berusaha dengan bertawakal kepada Allah SWT.
Itulah asal usul singkat sa’i yang ada dalam ibadah haji dan umroh. Dengan adanya asal usul ini, jamaah bisa lebih khusyuk lagi menjalankan ibadah haji maupun umroh di Tanah Suci, Makkah.